MAKALAH
EKONOMI SYARIAH
OLEH:
SULFADLI
02120110017
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran
Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam penulis kirimkan atas
junjungan Nabi Muhammad SAW, karena beliaulah yang mengantarkan kita dari alam kegelapan
menuju alam yang terang menerang sehingga dapat kami ketahui yang mana yang hak
dan yang mana yang bathil.
Penulis tak lupa ucapkan terimah kasih
kepada Dosen dan teman-teman kami yang telah memberikan pelajaran yang sangat berharga
kepada kami mudah-mudahan Allah SWT memberikan pahala di sisinya, Amin.!
Makassar,
20 April 2013
Penyusun
BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem
Ekonomi Islam atau syariah sekarang ini sedang banyak diperbincangkan di
Indonesia. Banyak kalangan masyarakat yang mendesak agar Pemerintah Indonesia
segera mengimplementasikan sistem Ekonomi Islam dalam sistem Perekonomian
Indonesia seiring dengan hancurnya sistem Ekonomi Kapitalismeem dengan sistem
ekonomi islam Negara Indonesia akan lebih makmur dan kita ketahui pula bahwa
hamper 100% penduduk Indonesia adalah beragama islam. Makalah ini akan membahas
tentang apa system ekonomi Islam/syariah itu.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah berdasarkan
latar belakang diatas adalah sebagai berikut:
a. Defenisi
Ekonomi Islam/Syariah.
b. Perbedaan
Ekonomi Islam dengan ekonomi kovensional (ortodok)
c. Sejarah Tentang
Sistem Ekonomi Islam/Syariah
C.
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.
Untuk mengetahui
defenisi islam/syariah.
b.
Untuk mengetahui perbedaan islam dengan ekonomi
konvensional (ortodok).
c.
Untuk mengetahui tentang sistem ekonomi islam/syariah.
BAB. II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Ekonomi Islam/Syariah
Muhammad Abdul
Mannan
"Ekonomi Islam merupakan ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomirakyat yang diilhami
oleh nilai-nilai Islam".
M. M Metwally
"Ekonomi Islam dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari per4ilaku muslim (yang
beriman)dalam suatu masyarakat Islam yang mengikuti Al Quran,Hadits Nabi,Ijma
dan Qiyas".
Hasanuzzaman
"Ilmu ekonomi Islam adalah
pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan aturan syariah yang mencegah
ketidakadilan dalam memperoleh sumber daya material sehingga tercipta
kepuasanmanusia dan memungkinkan mereka menjalankan perintah Allah dan
masyarakat".
B. Sejarah Tentang
Sistem Ekonomi Islam/Syariah
Dengan hancurnya komunisme dan sistem ekonomi sosialis pada awal tahun
90-an membuatsistem kapitalisme disanjung sebagai satu-satunya sistem
ekonomi yang sahih. Tetapi ternyata, sistemekonomi kapitalis membawa akibat
negatif dan lebih buruk, karena banyak negara miskin bertambahmiskin dan negara
kaya yang jumlahnya relatif sedikit semakin kaya.Dengan kata lain, kapitalis gagal meningkatkan harkat hidup orang banyak
terutama di negara-negaraberkembang. Bahkan menurut Joseph E. Stiglitz (2006)
kegagalan ekonomi Amerika dekade 90-ankarena keserakahan kapitalisme
ini. Ketidakberhasilan secara penuh dari sistem-sistem ekonomi yangada
disebabkan karena masing-masing sistem ekonomi mempunyai kelemahan atau
kekurangan yanglebih besar dibandingkan
dengan kelebihan masing-masing. Kelemahan atau kekurangan dari masing-masing
sistem ekonomi tersebut lebih menonjol ketimbang kelebihannya.Karena
kelemahannya atau kekurangannya lebih menonjol daripada kebaikan itulah yangmenyebabkan muncul pemikiran baru tentang sistem
ekonomi terutama dikalangan negara-negaramuslim atau negara-negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sistem ekonomisyariah.
Negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim mencoba untuk mewujudkan suatu
sistem ekonomi
yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist, yaitu sistem ekonomi Syariah yang
telahberhasil membawa umat muslim pada zaman Rasulullah meningkatkan
perekonomian di ZazirahArab.
Dari pemikiran yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist tersebut, saat ini
sedangdikembangkan Ekonomi Syariah dan Sistem
Ekonomi Syariah di banyak negara Islam termasuk diIndonesia.Ekonomi
Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah merupakan perwujudan dari paradigma
Islam.Pengembangan ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah bukan untuk
menyaingi sistemekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih
ditujukan untuk mencari suatu sistemekonomi
yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari
sistemekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan
untuk mengatur hidupmanusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan
kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagainilai ekonomi tertinggi. Umat
di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh umat yang ada dimuka
bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup
secaramelimpah ruah di dunia, tetapi juga dapat memenuhi ketentraman jiwa
sebagai bekal di akhirat nanti.Jadi harus
ada keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dengan kebutuhan
untuk akhirat
Tiga Prinsip
Dasar Yang Menyangkut sistem ekonomi Syariah menurut Islam.
1. Tauhid
Prinsip ini merefleksikan bahwa
penguasa dan pemilik tunggal atas jagad raya ini adalahAllah SWT.
2. Khilafah
Mempresentasikan bahwa manusia
adalah khalifah atau wakil Allah di muka bumi inidengan dianugerahi seperangkat
potensi spiritual dan mental serta kelengkapan sumberdaya materiyang dapat
digunakan untuk hidup dalam rangka menyebarkan misi hidupnya.
3. Adalah
merupakan
bagian yang integral dengan tujuan syariah (maqasid al-Syariah). Konsekuensidari prinsip Khilafah dan µAdalah
menuntut bahwa semua sumberdaya yang merupakan amanah dariAllah harus digunakan
untuk merefleksikan tujuan syariah antara lain yaitu; pemenuhan kebutuhan(need
fullfillment), menghargai sumber pendapatan (recpectable source of earning),
distribusipendapatan dan kesejah-teraan yang merata (equitable distribution of
income and wealth) sertastabilitas dan pertumbuhan (growth and stability).
Sifat-sifat dalam system ekionomi
islam.
1. Kesatuan
(unity)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Kebebasan (free will)
4. Tanggungjawab (responsibility)
C. PERBEDAAN
EKONOMI ISLAM DENGAN EKONOMI KOVENSIONAL (ORTODOK)
Kalau ekonomi Islam sebagai kritik
ekonomi ortodok sama artinya ekonomi Islam diletakkansebagai salah satu varian
dari ekonomi heterodok.[1] Bila ekonomi Islam sebagai ekonomi heterodok,sama
artinya kemunculan ekonomi Islam karena adanya ekonomi ortodok. Namun kalau
ekonomiIslam menolak masuk sebagai varian dari ekonomi heterodok, ekonomi Islam
masuk sebagai ilmuortodok ataupun berposisi sejajar sebagai ilmu ekonomi
ortodok.Literatur Barat lebih condong meletakkan ekonomi Islam sebagai ekonomi
heterodok dikarenakandianggap memenuhi syarat sebagai varian baru dalam ilmu
ekonomi yang keberadaan sebagai kritik ekonomi
ortodok. Oleh karenanya ekonomi Islam cenderung diidentik sebagai ekonomi
heterodok Disamping itu, ekonomi Islam oleh sementara pihak
dianggap mewakili pemikiran yang berbasiskanpada agama. Hal ini memenuhi syarat
sebagai ekonomi heterodok yang tumbuhnya karena kritik terhadap problem moral dalam ekonomi ortodok. Bagi
ortodok moralitas adalah unscientific conceptyang tidak terindentifikasi
dalam metode keilmuwan yang dimilikinya. [2]Kemajuan ekonomi ortodok membuahkan
sentimen bagi pendukung ekonomi Islam. Sentimen yangtumbuh dari sikap emosional ini yang menyeret pada usaha untuk mencari
cara menundukkanekonomi ortodok dengan mengunakan standar/metode ekonomi
ortodok sebagai standar kemajuanekonomi Islam. Akibatnya ekonomi Islam
mengunakan ukuran kemajuan menurut ukuran ekonomiortodok sebagai upaya untuk mengalahkan ekonomi ortodok. Dampaknya
ekonomi Islam terseretpada logika pembandingan yang lebih mempengaruhi
ekonomi Islam untuk bersikap pragmatis. Sikappragmatis dilakukan ekonomi Islam
untuk bersaing dengan ekonomi konvensional adalah denganmengunakan model ekonomi yang digunakan oleh ekonomi ortodok.[3]Namun,
membangun ekonomi Islam dengan cara membangun sistem ekonomi yang telah
dimilikiekonomi ortodok merupakan dampak tersanderanya logika ekonomi Islam
untuk mengikuti polaperkembangan ekonomi ortodok di berbagai aspek. Padahah
ekonomi Islam dan ekonomi ortodok tidak bisa diperbandingkan karena kedua
memiliki perbedaaan dasar. Oleh karena itu ekonomi Islamtidak bisa mengikuti
pola perkembangan ekonomi ortodok.
Adapun perbedaan yang mendasar antaraekonomi
Islam dan ekonomi ortodok adalah sebagai berikut:
a. Sumber hukum
yang berbeda
Sumber hukum ekonomi Islam adalah al
quran dan al hadist. Al quran merupakan wahyuAllah yang diturunkan melalui
Jibril kepada Muhammad SAW untuk disampaikan pada manusia.Hadist merupakan
ucapan dan tindakan Rasulullah sebagai manusia pilihan Allah untuk
menjadiutusannya. Al quran dan al hadist memiliki nilai universal yang tidak
hanya berisikan kaidah ekonominamun segenap dimensi kehidupan manusia, tidak
saja menjelaskan kehidupan di masa RasulullahSAW tetapi juga menjelaskan
kehidupan sebelum dan sesudah kehidupan manusia di dunia.
Ilmu ekonomi ortodok yang tidak di
dasarkan atas wahyu lebih banyak mengunakan konteks masalahdimana pemikiran ekonomi tersebut hidup. Mereka
mengunakan teori yang berasal dari asumsi-asumsi yang dibangun oleh sejarah
pada waktu teori tersebut ditemukan. Maka karakter pemikiran-pemikiran
ekonomi ortodok sangat dipengaruhi oleh latar beakang kehidupan mereka, seperti
theWealth of Nation yang disusun Adam Smith menunjukan pengaruh filsafat hukum
kodrat dalampemikirannya. [4] Demikian juga pengaruh latar belakang birokrasi
yang mempengaruhi John MKeynes dalam menyusun bukunya the General Theory,
demikian juga dengan pemikiran ekonomiortodok
yang lain yang menjadi sumber hukum ekonomi lainnya.Pemikiran ekonom-ekonom
Barat²demikian juga dengan ekonomi Muslim² bias terhadapsejarah hidup
mereka. Maka untuk menjadi dari sumber hukum ekonomi secara umum karena
ilmuekonomi cenderung berkembang dari waktu ke waktu sehingga dibutuhkan sumber
hukum yangmampu mengakomodasi berbagai perubahan-perubahan tersebut. Al quran
sebagai wahyu Allah SWTsebagai sumber hukum ekonomi karena Allah SWT pemilik
kebenaran dari segala kemungkinankecenderunga atas semua perbuatan manusia.
b. Lahir pada waktu yang berbeda.
Ekonomi Islam lahir sejak Rasulullah
SAW (569-632) menyebarkan ajaran Islam padamasyarakat Mekah dan Madinah,[5]
kemudian di lanjutkan oleh khulafaurashidin yang membangunpemerintahan selama
29 tahun, dari 632 sampai 661 masehi. Seterusnya di lanjutkan oleh baniUmayah
dari tahun 661 sampai 750, muncul ekonomi Zayd bin Ali (738). Di masa bani
Abbasiyahdari 7 tahun, dari 750 sampai 1258
masehi muncul ekonomi muslim seperti Abu Hanifah (767); Al-Awza¶I (774),
Imam Malik (Madinah:796) ; Abu Yusuf (798); Muhammad bin Hasan al-Shaibani(804)
dan sebagainya. Akhirnya pada abad 11 muncul ekonom muslim yang cukup populer
seperti,ibnu Khaldum (1040) Al Ghazali
(1111) sampai Shah Waliullah (1762).[6]Melalui transformasi pengetahuan
akhirnya pengetahuan Islam bisa masuk ke Barat lewat Spanyol,Andalusia,
Sisillia.[7] Perkembangan pemikiran ekonomi Barat mulai tumbuh pada abad 12
yangdimulai munculnya pemikiran ekonomi
paham Scholastik (12-15) dengan tokohnya Thomas Aquinas.Dimana pada saat
itu pusat pengetahuan ada di kalangan pendeta sebagai pemegang
legitimasipengetahuan. Merkantilis (1500-1770) dengan tokohnya Thomas Mun,
Malynes, Davenant, Colbertdan Petty. Psiokratis (1756-1776) dengan tokohnya
Quesnay dan Turgot. Kemudian disusul denganekonom klasik Adam Smith (1776)
Krisis ekonomi pada 1930 memicu perubahan dunia akanpemikiran ekonomi klasik
dengan munculnya. JM Keynes melalui General Theory of Employment,Interets and
Money (1936) sebagai antitesis dari pemikiran Adam Smith yang pro pasar
Seterusnyamuncul varian-varian baru dalam pemikiran ekonomi sebagai kritik atas
keberadaan ekonomimainstrem [8] Kemunculan ekonomi Islam bukan karena ekonomi
ortodok, karena sejarah membuktikan bahwakemunculan ekonomi Islam sejak Rasulullah
SAW hidup. Ekonomi Islam merupakan bagian integralajaran Islam, bukan dampak
dari sebuah keadaan yang memaksa kemunculannya, jadi bukan karenaekonomi ortodok yang memaksa kehadiran ekonomi
Islam.
c. Kemajuan
yang berbeda
Kemajuan ekononomi Islam sudah
ada sejak Rasulullah SAW memimpin umat Islam,demikian juga di masa
khulafaurahidin. Di masa Abbasiyah puncak kejayaan Islam pada masa Umar bin Abdul Aziz atau Umar II (717-720). Di masa
Umayah kejayaan berada pada masa Harun alRasyid (786-809). Kemajuan pada
periode pemerintah yang berbeda tersebut dibuktikan denganditemukan beberapa
penemuan baru dibidang intelektual, budaya dan perdagangan yang dicapai diseluruh ranah Islam pada tahun 800 hingga 1600.
Kemajuan Islam mengubah kota Damaskus,Baghdad , Kairo, dan Kordoba
menjadi kota utama pengetahuan dan perdagangan. [9]Penemuan teknologi pada abad
pertengahan karena kebutuhan umat, seperti ditemukan kompas,teropong, kertas
dan lain sebagainya. Penemuan-penemuan ini dilandasi usaha untuk menjawabberbagai
masalah yang masyarakat hadapi pada jamannya. Kompas ditemukan karena
kebutuhanuntuk menunjuk arah ketika umat Islam menyeberangi lautan untuk
berniaga atau meluaskanwilayahnya. Teropong untuk melihat bulan untuk
menentukan akhir bulan Ramadhan. Kertasditemukan karena kebutuhan dalam
pencatatan transaksi dalam perniagaan Demikian jugaditemukannya alat-alat
modern yang lain disebabkan oleh usaha untuk untuk mendapatkan solusi
daribanyaknya masalah-masalah kehidupan yang umat Islam alami pada jamannya.Demikian
pula tumbuhnya pemikiran ekonomi pada masa Rasulullah SAW, khulafaurahidin,
masakekhalifaha sebagai upaya menjawab
persoalan-persoan ekonomi yang ada di jamannya.Kecenderungan ada pengaruh
latar-belakang kehidupan dalam teori-teori ekonomi pada ekonomMuslim
nampak dari karya-karya yang di kemukakan. Pengaruh tersebut berupa pengaruh
pemikiran,pengaruh geografi, dan pengaruh jabatan/pekerjaan menjadi bagian
penting dalam merumuskanpemikiran-pemikiran ekonomi yang mereka
pahami.[10]Berbagai pemikiran ekonomi dan penemuan teknologi oleh umat Islam
terutama pada abadpertengahan bukan dikarenakan ekonomi ortodok, yang
menimbulkan sikap untuk menyaingi danmengungguli ekonomi ortodok yang memang
belum ada pada masa itu. Kemajuan Islam denganditemukan pemikiran dan teknologi
pada abad pertengahan dikarenakan kebutuhan masyarakat akanperlunya teknologi.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tumbuhnya ekonomi Islam bukan karena adanyaekonomi ortodok tetapi karena kebutuhan umat
manusia.
d. Makna istilah yang berbeda
Islam memiliki definisi, makna
dan ukuran yang berbeda dengan ekonomi ortodok Islamisasibisa dilakukan bila
umat Islam melepaskan diri berbagai unsur selain yang berhubungan dengan Islam.
Islamisasi di lakukan dalam usaha menemukan kembali definisi, makan dan ukuran
sesuatuunsur, komponen, obyek menurut Islam Oleh karenanya Islamisasi menurut
Naquib (1978)adalah
liberation of man first from
magical, mythological, animistic, national-cultural tradition(opposed to
Islam), and then from secular control over his reason and language.[11] Dengan
bahasalain Islamisasi adalah usaha untuk melepaskan dari berbagai pemahaman
manusia yang didasarkaninterpretasi ideologi
sekular; dan dari makna dan ekspresi sekuler. [12]Istilah-istilah
ekonomi dalam ekonomi Islam memiliki definisi, makna, dan ukuran berbeda
denganekonomi ortodok. Selama istilah-istilah ekonomi Islam dan ekonomi ortodok
definisi, makna danukurannya sama maka syarat untuk melakukan Islamisasi dalam
bidang ekonomi menemui kegagalan.Ekonomi ortodok menguasai ekonomi dunia, maka
istilah-itilah ekonomi termanipulasi olehpemaknaan ekonomi ortodok yang
cenderung mengandung sifat rasionalis, individualis dankeseimbangan. Selama
pengunaan istilah ekonomi dikuasai peristilahan ekonomi ortodok maka
logikaekonomi Islam akan dikuasai oleh ekonomi ortodok.Walaupun belum tentu
istilah ekonomi dalam ekonomi Islam dan ekonomi ortodok berbeda namunharus dimaklumi bahwa ada berbedaan definis,
makna, dan ukuran pasti ada. Seperti makna dalamistilah kemajuan,
kesejahteraan, pertumbuhan, pengangguran, kemiskinan, bahkan tidak
menutupkemungkinan istilah-istilah yang berkaitan masih dipengaruhi mengunakan
definisi, makna danukuran ekonomi ortodok. Bila istilah ekonomi yang di gunakan
ekonomi Islam sama dengan ekonomiortodok makna ekonomi Islam bukan hanya secara
filosofi ekonomi Islam sulit dibedakan denganekonomi ortodok tetapi juga secara
teknis.Akhir kata, ekonomi Islam dan ekonomi ortodok tidak bisa dibandingkan
karena berbedaan sumber hukum, sejarah, kemajuan dan istilah. Usaha membandingkan
sama maknanya mempersamakankeduanya objek yang jelas dalam posisi yang berbeda.
Tidak mungkin membandingkan denganobjektif sesuatu yang sudah jelas berbeda.
Artinya objektifitas tidak akan kita dapatkan dalammembandingkan ekonomi Islam
dengan ekonomi ortodok karena kita membandingkan dua objek yang jelas
tidak sama.Wallahu a¶lam
BAB. III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari Sifat-sifat
dalam system ekionomi islam.
1. Kesatuan
(unity)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Kebebasan (free will)
4. Tanggungjawab (responsibility)
B. KESAN DAN SARAN
a. Kesan.
Kami sangat berterimah kasih kepada
Dosen yang telah memberikan kita masukan sehingga kami dapat memahami materi
tentang ekonomi syariah.
b. Saran.
Sebaiknya dalam proses pembelajaran
ekonomi syariah dibuatkan silabus
agar kami mendapatkan
pemahaman lebih dalam.